10 Maret 2008

Hidup Penuh Syukur

Tulisan ini za kutip dari filenya teteh,,
Semoga bermanfaat..

"Hidup bukanlah sekedar menghitung apa yang kita miliki, namun yang lebih penting melihat apa yang telah kita beri "

Sahabat, jangan pernah mengukur kesuksesan berdasar apa yang kita miliki, berapa uang dalam dompet kita, semewah apa rumah kita, sebanyak apa mobil yang kita miliki. Tapi cobalah hitung seberapa banyak dan seberapa baik pemberian kita pada sesama.
Syukur adalah terima kasih, apa yang kita terima maka akan kita berikan. Hakikat dasarnya saat misalkan sekarang saya memiliki sebuah arloji kemudian Anda menitipkan arloji Anda pada saya. Suatu saat saya bertemu anak saya yang meminta arloji pada saya. Lalu mana yang saya berikan? Pastinya arloji saya bukan? Saya tidak mungkin memberikan arloji titipan Anda pada anak saya. Artinya ternyata kita hanya memberi apa yang kita miliki, tak pernah kita memberi sesuatu yang bukan milik kita yang dititipkan pada kita.

Sama halnya dalam kehidupan. Anda hanya akan memberi apa yang Anda miliki, tidak dengan yang berupa pinjaman. Maka jika anda ingin menghitung berapa uang yang Anda miliki, hitunglah berapa banyak uang yang telah Anda sedekahkan. Dan uang yang sekarang masih ada dalam dompet Anda itulah uang yang harus anda gunakan secara bijaksana karena itu cuma titipan. So... kekayaan sejati tak pernah dihitung berdasar apa yang sekarang anda punya tapi lebih apa yang telah Anda beri. Itulah manusia penuh syukur, manusia yang mengenal sukses sejati.


Nah,, dari pencerahan ini za bisa ambil kesimpulan "Jangan ngerasa Minder dan jangan pernah Malu kalo kita gak punya apa-apa,, kita boleh saja Minder dan Malu selama kita belom bisa ngasi apa-apa buat lingkungan disekitar kita ampe saat ini.."

Tidak ada komentar: